Pelatih PS TNI Suharto A.D mengatakan, kekalahan telak yang dialami timnya murni akibat keunggulan kualitas Persib Bandung. Selain kalah kelas, kondisi psikologi Legimin Raharjo Cs juga sedang terpuruk akibat berada di dasar klasemen.
Akibatnya, karakter permainan cepat dengan pengawalan ketat tidak muncul di hadapan Persib. Padahal sebelumnya di putaran kedua ISC A 2016, PS TNI sempat merepotkan tim sekelas Arema Cronus dan Persipura Jayapura. Dua klub kandidat juara itu memang bisa mengandaskan PS TNI, namun mereka sama-sama baru bisa menentukan kemenangan di menit-menit akhir.
"Persib bermain luar biasa. Kualitas dan kelas kami jelas di bawah mereka. Posisi di bawah (klasemen) juga memengaruhi sehingga anak-anak juga sepertinya sudah kehilangan konsentrasi," kata Suharto, dilansir Pikiran-rakyat.com.
Kehilangan Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu yang dipanggil tim nasional juga disebut Suharto sangat menggerus kekuatan timnya. Apalagi, PS TNI tak diperkuat oleh pemain asing.
Kekalahan 0-4 dari Persib membuat PS TNI dalam dua laga terakhir jadi lumbung gol lawan. Sebelumnya mereka juga kalah telak 1-6 dari Pusamania Borneo FC. "Jelas kehilangan dua pemain itu sangat memengaruhi kekuatan tim kami. Kami juga tidak diperkuat pemain asing," ujarnya.
Selain kian terjerembab di dasar klasemen. Tambahan empat gol yang bersarang ke gawang PS TNI di kandang Persib membuat klub yang bermarkas di Stadion Pakansari, Bogor itu jadi tim dengan pertahanan terburuk karena sudah kebobolan 67 kali dari 31 laga atau rata-rata 2,16 gol per pertandingan.(*)
Akibatnya, karakter permainan cepat dengan pengawalan ketat tidak muncul di hadapan Persib. Padahal sebelumnya di putaran kedua ISC A 2016, PS TNI sempat merepotkan tim sekelas Arema Cronus dan Persipura Jayapura. Dua klub kandidat juara itu memang bisa mengandaskan PS TNI, namun mereka sama-sama baru bisa menentukan kemenangan di menit-menit akhir.
"Persib bermain luar biasa. Kualitas dan kelas kami jelas di bawah mereka. Posisi di bawah (klasemen) juga memengaruhi sehingga anak-anak juga sepertinya sudah kehilangan konsentrasi," kata Suharto, dilansir Pikiran-rakyat.com.
Kehilangan Manahati Lestusen dan Abduh Lestaluhu yang dipanggil tim nasional juga disebut Suharto sangat menggerus kekuatan timnya. Apalagi, PS TNI tak diperkuat oleh pemain asing.
Kekalahan 0-4 dari Persib membuat PS TNI dalam dua laga terakhir jadi lumbung gol lawan. Sebelumnya mereka juga kalah telak 1-6 dari Pusamania Borneo FC. "Jelas kehilangan dua pemain itu sangat memengaruhi kekuatan tim kami. Kami juga tidak diperkuat pemain asing," ujarnya.
Selain kian terjerembab di dasar klasemen. Tambahan empat gol yang bersarang ke gawang PS TNI di kandang Persib membuat klub yang bermarkas di Stadion Pakansari, Bogor itu jadi tim dengan pertahanan terburuk karena sudah kebobolan 67 kali dari 31 laga atau rata-rata 2,16 gol per pertandingan.(*)