Turnamen sepak bola paling akbar Piala Dunia 2018 yang akan digelar di Rusia jika dihitung dari sekarang (12 Oktober 2016) masih berjarak cukup jauh yakni 1 satu tahun, 9 bulan plus 2 hari lagi. Kick-off pesta sepak bola empat tahunan ini akan dilaksanakan di Stadion Luzhniki pada 14 Juli 2018.
Seluruh negara di tiap benua saat ini masih berjibaku memperebutkan tiket lolos ke Piala Dunia, apalagi setiap negara seperti di zona Eropa dan Amerika Latin belum sampai separuhnya menjalani laga kualifikasi.
Meski babak kualifikasi masih cukup panjang untuk dijalani setiap negara, tapi penggemar sepak bola Italia sepertinya akan merasa sangat penasaran dengan apa yang nanti terjadi di Rusia 2018 jika akhirnya Gli Azzuri bisa menggenggam satu tiket lolos entah sebagai juara grup ataupun melalui fase play-off.
Terserah Anda akan menyebutnya sebagai misteri, mitos, atau kebetulan, namun jika menghitung siklus 12 tahun maka Rusia 2018 akan jadi panggung kebangkitan sepak bola Italia yang terpuruk di dua penyelenggaran Piala Dunia sebelumnya yakni di Afrika Selatan 2010 dan Brasil 2014.
Kembali ke soal siklus 12 tahun, terhitung sejak Piala Dunia 1970, Gli Azzuri kerap membuktikan keistimewaan sebagai sebuah tim yang mengagungkan falsafah sepak bola bertahan. Yap setiap 12 tahun sejak Meksiko 1970, Italia selalu menembus final Piala Dunia.
Terhitung di Piala Dunia 1970, Italia menembus final sebelum ditebas 1-4 oleh Brasil di Stadion Azteca. Lalu selang 12 tahun kemudian tepatnya di Spanyol 1982, Gli Azzuri kembali sukses menembus partai puncak, bahkan menjadi juara setelah memukul Jerman 3-1.
Setelah redup di Piala Dunia 1986 dan harus puas dengan medali perunggu di kandang sendiri pada 1990, Italia kembali melenggang ke final di Piala Dunia 1994, tapi kembali Brasil menjegal setelah Gli Azzuri kalah dalam adu penalti di Pasadena, California.
Selang 12 tahun setelah Roberto Baggio dan Franco Baresi merasa sangat pahitnya kegagalan mengeksekusi penalti di final 1994, Italia kembali ke partai puncak di Jerman 2006 bersama sederet nama yang bisa dikatakan sebagai salah satu generasi emas yang pernah dimiliki Italia seperti Gennaro Gatusso, Alessandro del Piero, Marco Materazzi, Francesco Totti, Gianluigi Buffon, Andrea Pirlo, Luca Toni, Filippo Inzaghi dan sederet nama lainnya.
Di bawah sentuhan dingin Marcello Lippi, barisan talenta terbaik Italia mampu bermain sebagai kesatuan tim yang kuat hingga akhirnya sukses membalas kekalahan menyakitkan di final Euro 2000 setelah membungkam Prancis di Kota Berlin melalui adu penalti dalam duel yang diwarnai insiden serudukan Zinedine Zidane kepada Materazzi.
Jika dihitung dengan siklus 12 tahun, maka Piala Dunia 2018 akan jadi lokasi berikutnya dimana Italia mungkin akan kembali tampil di partai puncak. Sayangnya, Rusia 2018 juga mungkin akan jadi momen menyedihkan buat publik sepak bola Negeri Pizza dan seluruh pendukung Gli Azzuri di sejumlah negara.
Sebab jika dihitung-hitung lagi, siklus 12 tahunan Italia sejak Piala Dunia 1970 di Meksiko tersebut, memiliki pola yang sama yakni runner-up 1970, juara 1982, runner-up 1994 dan juara 2006. Dengan perhitungan seperti itu, maka Italia baru akan juara lagi pada Piala Dunia 2030 mendatang atau berdasarkan siklus tiap 24 tahun.
Entah hanya kebetulan atau bukan, kita tunggu saja. Percaya atau tidak semuanya diserahkan kembali kepada Anda.(*)
Cuplikan Final Piala Dunia 1982
Cuplikan Final Piala Dunia 2006