Thursday, November 17, 2016

Indonesia Jadi Juru Kunci di Piala AFF 2016

Indonesia menorehkan catatan 'buruk' di Piala AFF 2016. Untuk pertama kalinya sepanjang sejarah pelaksanaan Piala AFF yang mulai digelar pada 1996, Indonesia tercatat sebagai negara peserta putaran final Piala AFF yang memiliki peringkat FIFA terendah.

Ranking Indonesia masih kalah dibandingkan tujuh negara lainnya yang ambil bagian di turnamen sepak bola paling akbar di kawasan ASEAN tersebut. Skuat Garuda dalam daftar ranking terakhir FIFA berada di posisi 179.

Di atas Indonesia ada Singapura (171). Kemudian Kamboja (167), negara yang lolos lewat jalur kualifikasi. Disusul Malaysia (164), Myanmar (156), Thailand (146), Vietnam (136), dan negara berperingkat FIFA tertinggi Filipina (125).

Ranking FIFA tertinggi yang pernah dicatat Indonesia saat tampil di Piala AFF yakni pada penyelenggaraan kedua atau tahun 1998 ketika turnamen ini masih bernama Piala Tiger. Saat itu Indonesia berperingkat 87 FIFA.

Sayang meski tampil cukup baik di dua laga awal penyisihan Grup A usai menumbangkan Filipina yang masih tulen tanpa pemain naturalisasi dengan skor 3-0 dan menang telak 6-2 atas Myanmar yang baru menata kembali sepak bola akibat perang saudara. Kiprah Indonesia di Piala AFF 1998 tercoreng dan 'ditertawakan' dunia.

Ketakutan berlebihan membuat Indonesia dan Thailand yang bertemu di laga terakhir penyisihan enggan meraih kemenangan karena tak mau menyandang status juara grup demi menghindari pertemuan dengan tuan rumah Vietnam di semifinal yang berstatus runner-up Grup B setelah pasukan Golden Star hanya menang 1-0 atas Malaysi di laga terakhir sehingga kalah selisih gol dari Singapura.

Namun begitu ranking FIFA ini tentuk bukan ukuran atau penentu hasil pertandingan maupun pemenang turnamen. Apalagi rendahnya peringkat Indonesia lebih karena dampak dari sanksi FIFA pada Mei 2015 yang baru dicabut tahun ini sehingga berpengaruh terhadap perolehan poin Indonesia.

Timnas Garuda tetap jadi negara yang cukup diperhitungkan meski dalam dua penyelenggaraan terakhir Piala AFF, yakni pada 2012 dan 2014, selalu terhenti langkahnya di babak penyisihan grup.

Apalagi ranking FIFA pun seringkali jadi terasa kurang 'sinkron' dengan fakta dan kualitas permainan antara satu negara dengan negara lainnya. Salah satu contohnya adalah jomplangnya peringkat Filipina dan Thailand.

Meski berperingkat lebih tinggi dibandingkan Thailand, namun secara kualitas permainan maupun prestasi, Thailand tentu lebih baik. Terlebih Negeri Gajah Putih itu jadi satu-satunya negara ASEAN yang bisa menembus fase ketiga kualifikasi Piala Dunia 2018.

Sedangkan Filipina, meski sempat mengejutkan dengan mengandaskan Korea Utara dan Bahrain di babak/putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2018. Azkals -julukan Filipina- gagal lolos ke fase ketiga setelah hanya menduduki peringkat ketiga Grup H di bawah Uzbekistan dan Korea Utara.(*)

Artikel Terkait