Racikan Djadjang Nurdjaman kembali sukses membuat Persib Bandung meredam Persipura Jayapura. Sama halnya dengan hasil di putaran pertama, skuat Maung Bandung sukses menerjemahkan instruksi Djanur di ruang ganti dengan baik.
Seperti di putaran pertama, Persib kembali membungkam Persipura dengan dua gol tanpa balas. Kali ini sosok penentu kemenangan Maung Bandung adalah Kim Jeffrey Kurniawan dan Sergio van Dijk.
Salah satu hal yang menarik dicermati dari permainan Persib kali ini adalah rapatnya para pemain Maung Bandung di lapangan. Bermain di bawah tekanan Persipura, Persib membuktikan sepak bola menghibur tak harus selalu disajikan dalam bentuk sepak bola menyerang.
Membangun organisasi pertahanan kokoh yang sulit ditembus dan disiplin hingga membuat pemain lawan frustasi, adalah menu permainan yang disajikan skuat Maung Bandung saat meladeni Mutiara Hitam. Gaya bermain yang tetap terasa nikmat ditonton, meski bobotoh acap dibuat tegang setiap Mutiara Hitam melancarkan ancaman berbahaya.
Melihat taktisnya para pemain Persib seperti Hariono, Kim Jeffrey, Diogo Ferreira, Vladimir Vujovic dan lainnya saat memotong bola yang dialirkan pemain Persipura. Lalu cekatannya kiper Deden M Natshir saat menggagalkan setiap bola yang meluncur ke arah gawang yang dikawalnya, adalah momen-momen yang tak kalah dramatisnya dengan gol dari kaki Kim serta sundulan akurat Sergio.
Jadi jangan anggap Persib beruntung dan kebetulan bisa menang atas Persipura. Begitu kira-kira pesan yang disampaikan Djanur seusai pertandingan. Bagi Djanur tentu memandang permainan ini tak harus dilihat dari sudut sepak bola menyerang.
"Terima kasih kepada tim, ini hasil perjuangan mereka, bukan kebetulan. Saya bangga, karena tak banyak tim yang bisa mengalahkan Persipura dua kali berturut-turut," ungkap Djanur seperti dilansir Persib.co.id.
Dengan gaya bermain seperti itu, Djanur pun tak sungkan menilai apa yang dipertontonkan anak asuhnya kali ini nyaris mendekati konsep permainan sepak bola yang ideal seperti yang diinginkannya.
"Kita bisa mempertahankan tren tidak mau kalah di kandang. Itu berkat kedisiplinan pemain. Boleh dikatakan mendekati sempurna. Meskipun kita tidak boleh berpuas diri," jelas Djadjang. "Evaluasinya tadi babak pertama masih banyak bocor, pemain kurang sigap," pungkasnya menambahkan.(*)
Seperti di putaran pertama, Persib kembali membungkam Persipura dengan dua gol tanpa balas. Kali ini sosok penentu kemenangan Maung Bandung adalah Kim Jeffrey Kurniawan dan Sergio van Dijk.
Salah satu hal yang menarik dicermati dari permainan Persib kali ini adalah rapatnya para pemain Maung Bandung di lapangan. Bermain di bawah tekanan Persipura, Persib membuktikan sepak bola menghibur tak harus selalu disajikan dalam bentuk sepak bola menyerang.
Membangun organisasi pertahanan kokoh yang sulit ditembus dan disiplin hingga membuat pemain lawan frustasi, adalah menu permainan yang disajikan skuat Maung Bandung saat meladeni Mutiara Hitam. Gaya bermain yang tetap terasa nikmat ditonton, meski bobotoh acap dibuat tegang setiap Mutiara Hitam melancarkan ancaman berbahaya.
Melihat taktisnya para pemain Persib seperti Hariono, Kim Jeffrey, Diogo Ferreira, Vladimir Vujovic dan lainnya saat memotong bola yang dialirkan pemain Persipura. Lalu cekatannya kiper Deden M Natshir saat menggagalkan setiap bola yang meluncur ke arah gawang yang dikawalnya, adalah momen-momen yang tak kalah dramatisnya dengan gol dari kaki Kim serta sundulan akurat Sergio.
Jadi jangan anggap Persib beruntung dan kebetulan bisa menang atas Persipura. Begitu kira-kira pesan yang disampaikan Djanur seusai pertandingan. Bagi Djanur tentu memandang permainan ini tak harus dilihat dari sudut sepak bola menyerang.
"Terima kasih kepada tim, ini hasil perjuangan mereka, bukan kebetulan. Saya bangga, karena tak banyak tim yang bisa mengalahkan Persipura dua kali berturut-turut," ungkap Djanur seperti dilansir Persib.co.id.
Dengan gaya bermain seperti itu, Djanur pun tak sungkan menilai apa yang dipertontonkan anak asuhnya kali ini nyaris mendekati konsep permainan sepak bola yang ideal seperti yang diinginkannya.
"Kita bisa mempertahankan tren tidak mau kalah di kandang. Itu berkat kedisiplinan pemain. Boleh dikatakan mendekati sempurna. Meskipun kita tidak boleh berpuas diri," jelas Djadjang. "Evaluasinya tadi babak pertama masih banyak bocor, pemain kurang sigap," pungkasnya menambahkan.(*)