Suporter Persebaya Surabaya atau lebih dikenal dengan sebutan Bonek marah dan bereaksi keras atas batalnya agenda pengesahan status klub berjuluk Bledug Ijo tersebut di Kongres PSSI, Kamis (10/11/2016).
Selain Persebaya, ada tiga klub lainnya yang menuntut pemulihan status agar bisa kembali berkompetisi di bawah naungan PSSI. Yakni Arema Indonesia, Persiwangi Banyuwangi, dan Lampung FC.
Namun agenda tersebut akhirnya batal dilaksanakan karena mayoritas peserta Kongres PSSI meminta masalah pengesahan atau pemulihan kembali status empat klub dibahas pada kesempatan lain. Total 84 pemegang hak suara menolak pembahasan agenda tersebut, sementara 10 setuju, dan lima abstain.
Umuh Muchtar yang hadir mewakili Persib Bandung menegaskan pihaknya mendukung kembalinya Persebaya Surabaya ke dalam lingkaran PSSI. Ia pun cukup memahami perasaan para Bonek begitu mengetahui agenda pengesahan status empat klub batal digelar.
"Hak mereka (Bonek) jangan dilarang dan disalahkan, mereka yang tahu seluk beluk dan sejarahnya. Kalau Persib seperti itu pasti marah dan sakit hati, saya prihatin sekali," ungkap Umuh seperti dilansir CNNIndonesia.com.
Akibat pembatalan pengesahan status Surabaya tersebut, situasi di Surabaya memanas. Ribuan Bonek memblokir Jalan Gubernur Suryo Surabaya, tepat di depan Gedung Negara Grahadi.
Mereka meluapkan kemarahan dengan cara membakar ban dan bernyanyi menuntut PSSI mengesahkan status klub Persebaya 1927. "Mereka mungkin sudah tidak tahan, tapi mudah-mudahan tidak rusuh," kata sosok yang karib disapa Pak Haji tersebut.
Pengesahan status Persebaya dan klub lainnya telah ditetapkan di rapat Komite Eksekutif PSSI (Exco) di Solo pada awal September silam. Exco memutuskan Persebaya diterima kembali sebagai anggota PSSI dan akan mulai berkompetisi di Divisi Utama.
Namun, secara hukum dibutuhkan pengesahan yang harus ditetapkan lewat Kongres. Bonek menuntut PSSI menghargai keputusan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya yang memenangkan gugatan Persebaya yang berada di bawah naungan PT Persebaya Indonesia atas logo dan merek klub Persebaya.
Dalam beberapa tahun terakhir merek dan logo tersebut digunakan Persebaya yang dikelola PT Mitra Muda Inti Berlian (MMIB). Persebaya MMIB kini telah berganti nama menjadi Bhayangkara Surabaya United setelah merger dengan PS Polri.(*)