Kabar tak diperpanjangnya kontrak Makan Konate oleh T-Team FC tentunya memberikan peluang kepada Persib Bandung untuk memboyong kembali pemain asal Mali itu.
Jika Persib 'keukeuh' mendapatkan kembali Konate, tentu sekaranglah momentum terbaik. Tapi mungkin hanya sebagian di antara bobotoh yang bertanya-tanya haruskah upaya perekrutan untuk pos gelandang serang terfokus pada sosok Konate seorang?
Sebab ceritanya sekarang jadi lain karena Konate tak diperpanjang kontraknya oleh klub asal Kuala Terengganu itu dengan alasan cedera lutut serius dan membutuhkan proses operasi serta istirahat panjang.
Kabar tersebut tentu jadi informasi penting bagi manajemen dan pelatih sebelum mengambil langkah. Jika dasarnya adalah profeionalisme, maka memaksakan diri untuk mengikat Konate dalam keadaan cedera sangat berisiko. Dalam konteks ini Persib jadi pihak yang dirugikan.
Pilihan lain yang mungkin bisa dilakukan Persib adalah membuat kesepakatan 'di bawah tangan' dengan Konate sebagai bentuk keseriusan Maung Bandung untuk mengontraknya kembali. Dengan kata lain Persib bisa saja membeli 'risiko' kepada Konate.
Itupun dengan catatan Persib sebelumnya sudah memastikan seberapa serius cedera yang dialami Konate, seberapa besar risiko kambuhnya, berapa lama waktu penyembuhannya dan sebagainya. Persib selama ini bisa dikatakan sebagai peminat paling serius karena sangat menghargai jasa Konate ketika turut membawa Maung Bandung juara ISL 2014, Piala Wali Kota Padang 2015 dan Piala Presiden 2015.
Baca juga: T-Team FC Resmi Lepas Makan Konate
Persib sebelumnya pernah membeli 'risiko' kepada Hilton Moreira di kompetisi ISL musim 2010/2011, keputusan manajemen Persib tersebut sepertinya tak akan dilakukan klub lain. Sebab Persib tetap mengontrak Hilton Moreira meski pemain asal Brasil itu kondisinya sedang cedera serius hingga membuatnya harus istirahat panjang.
Atas dasar kemanusiaan, Persib memilih tetap menggaji Hilton yang memang saat itu butuh biaya untuk proses terapi penyembuhan yang dilakukan di Brasil. 'Uniknya' setelah sembuh, Hilton malah dilepas Persib ke Sriwijaya FC jelang ISL musim 2011/2012 bergulir.
Bahkan, Hilton tampil cemerlang dan membawa Laskar Wong Kito jadi juara ISL 2011/2012 meski pada musim tersebut, status ISL bukanlah kompetisi resmi. Karena seiring dengan pergantian pengurus PSSI dengan Ketua Umum Djohar Arifin Husin, kompetisi resmi di bawah PSSI adalah IPL yang juaranya adalah Semen Padang.
Selain Hilton, Maung Bandung pun pernah mau membeli risiko kepada Zulham Zamrun jelang bergulirnya turnamen ISC 2016. Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi Zulham di Piala Presiden 2015, Persib siap menanggung biaya operasi Zulham setelah mengalami cedera lutut serius saat tampil di turnamen Habibie Cup 2015.
Zulham sendiri akhirnya menolak tawaran biaya operasi dari manajemen Maung Bandung. Namun begitu, perekrutan kembali Zulham oleh Persib setengah berisiko karena saat bergabung lagi, Zulham belum 100 persen sembuh.
Sekadar diketahui cedera lutut termasuk kategori cedera paling ditakuti, tak hanya oleh seorang pemain sepak bola, juga atlet cabang olahraga lainnya. Sebab banyak atlet yang kemudian harus menyerah atau pensiun lebih cepat karena cedera lutut. Tapi tak sedikit juga yang bisa kembali ke arena, meski tak semuanya bisa kembali ke performa terbaik.
Bintang Brasil di Piala Dunia 2002, Ronaldo misalnya, terus mengalami penurunan performa sampai pensiun karena lututnya kerap bermasalah. Ada juga Owen Hargreaves, gelandang potensial milik Inggris yang terlihat lebih sibuk melakukan upaya penyembuhan cedera lutut dibandingkan tampil di lapangan hingga kemudian dilepas Manchester City pada 2011 atau saat usianya masih 30 tahun dan menghilang dari lapangan hijau.(*)
Jika Persib 'keukeuh' mendapatkan kembali Konate, tentu sekaranglah momentum terbaik. Tapi mungkin hanya sebagian di antara bobotoh yang bertanya-tanya haruskah upaya perekrutan untuk pos gelandang serang terfokus pada sosok Konate seorang?
Sebab ceritanya sekarang jadi lain karena Konate tak diperpanjang kontraknya oleh klub asal Kuala Terengganu itu dengan alasan cedera lutut serius dan membutuhkan proses operasi serta istirahat panjang.
Kabar tersebut tentu jadi informasi penting bagi manajemen dan pelatih sebelum mengambil langkah. Jika dasarnya adalah profeionalisme, maka memaksakan diri untuk mengikat Konate dalam keadaan cedera sangat berisiko. Dalam konteks ini Persib jadi pihak yang dirugikan.
Pilihan lain yang mungkin bisa dilakukan Persib adalah membuat kesepakatan 'di bawah tangan' dengan Konate sebagai bentuk keseriusan Maung Bandung untuk mengontraknya kembali. Dengan kata lain Persib bisa saja membeli 'risiko' kepada Konate.
Itupun dengan catatan Persib sebelumnya sudah memastikan seberapa serius cedera yang dialami Konate, seberapa besar risiko kambuhnya, berapa lama waktu penyembuhannya dan sebagainya. Persib selama ini bisa dikatakan sebagai peminat paling serius karena sangat menghargai jasa Konate ketika turut membawa Maung Bandung juara ISL 2014, Piala Wali Kota Padang 2015 dan Piala Presiden 2015.
Baca juga: T-Team FC Resmi Lepas Makan Konate
Persib sebelumnya pernah membeli 'risiko' kepada Hilton Moreira di kompetisi ISL musim 2010/2011, keputusan manajemen Persib tersebut sepertinya tak akan dilakukan klub lain. Sebab Persib tetap mengontrak Hilton Moreira meski pemain asal Brasil itu kondisinya sedang cedera serius hingga membuatnya harus istirahat panjang.
Atas dasar kemanusiaan, Persib memilih tetap menggaji Hilton yang memang saat itu butuh biaya untuk proses terapi penyembuhan yang dilakukan di Brasil. 'Uniknya' setelah sembuh, Hilton malah dilepas Persib ke Sriwijaya FC jelang ISL musim 2011/2012 bergulir.
Bahkan, Hilton tampil cemerlang dan membawa Laskar Wong Kito jadi juara ISL 2011/2012 meski pada musim tersebut, status ISL bukanlah kompetisi resmi. Karena seiring dengan pergantian pengurus PSSI dengan Ketua Umum Djohar Arifin Husin, kompetisi resmi di bawah PSSI adalah IPL yang juaranya adalah Semen Padang.
Selain Hilton, Maung Bandung pun pernah mau membeli risiko kepada Zulham Zamrun jelang bergulirnya turnamen ISC 2016. Sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi Zulham di Piala Presiden 2015, Persib siap menanggung biaya operasi Zulham setelah mengalami cedera lutut serius saat tampil di turnamen Habibie Cup 2015.
Zulham sendiri akhirnya menolak tawaran biaya operasi dari manajemen Maung Bandung. Namun begitu, perekrutan kembali Zulham oleh Persib setengah berisiko karena saat bergabung lagi, Zulham belum 100 persen sembuh.
Sekadar diketahui cedera lutut termasuk kategori cedera paling ditakuti, tak hanya oleh seorang pemain sepak bola, juga atlet cabang olahraga lainnya. Sebab banyak atlet yang kemudian harus menyerah atau pensiun lebih cepat karena cedera lutut. Tapi tak sedikit juga yang bisa kembali ke arena, meski tak semuanya bisa kembali ke performa terbaik.
Bintang Brasil di Piala Dunia 2002, Ronaldo misalnya, terus mengalami penurunan performa sampai pensiun karena lututnya kerap bermasalah. Ada juga Owen Hargreaves, gelandang potensial milik Inggris yang terlihat lebih sibuk melakukan upaya penyembuhan cedera lutut dibandingkan tampil di lapangan hingga kemudian dilepas Manchester City pada 2011 atau saat usianya masih 30 tahun dan menghilang dari lapangan hijau.(*)