Pelatih Persib Bandung Djadjang Nurdjaman akhirnya memilih opsi memainkan duet stopper dadakan Hariono-Tony Sucipto di jantung pertahanan Maung Bandung saat menghadapi Perseru Serui di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Rabu (30/11/2016).
Meski dadakan, namun keseluruhan performa duet Hariono-Tony dinilai cukup baik dalam meredam duet striker Perseru, Osas Saha dan Amadou Gakou, meski dua gol harus bersarang di gawang Maung Bandung pada pertandingan yang berakhir dengan skor 6-2 untuk Persib.
Namun patut dicermati dua gol Perseru terjadi dari situasi bola-bola mati. Gol pertama bisa dikatakan menunjukkan kelemahan dari duet stopper dadakan ini hanya ada di postur mereka yang kesulitan jika terlibat duel-duel udara. Sementara gol kedua dari Osas Saha tercipta melalui tendangan bebas.
Dengan kata lain, jika dasar penilaiannya adalah situasi open play atau saat permainan terbuka dan berjalan. Pantas jika Djanur memuji kinerja Tony-Hariono sebagai bek tengah meski pada menit ke-74 duet dadakan ini harus 'berpisah' karena Djanur memasukan Diogo Ferreira menggantikan Dias Angga Putra yang terlihat mengalami masalah.
"Kinerja kedua pemain yang baru pertama kalinya main di stoper juga bisa cukup dikatakan berhasil dan secara keseluruhan penampilan, saya sebagai pelatih cukup puas," jelas Djanur, dilansir Simamaung.com.
Djanur menilai, performa Hariono dan Tony pantas diacungi jempol karena dua gol Perseru terjadi dari skema set piece. Hanya satu penilaian minor dari aksi Hariono adalah ketika dirinya melanggar penyerang Perseru di dekat kotak penalti.
Osas Saha yang maju menjadi eksekutor pun menjalankan tugasnya dengan baik den membuat skor sempat menipis 3-2. Beruntung Maung Bandung bisa mencetak gol tambahan hingga menutup partai dengann skor 6-2.
"Hampir boleh dikatakan mereka kerja dengan baik, cuma Hariono dia sekali bikin pelanggaran yang menjadi gol. Tapi tackling dan antisipasinya saya pikir cukup baik," ujarnya.(*)
Sumber: Simamaung.com
Meski dadakan, namun keseluruhan performa duet Hariono-Tony dinilai cukup baik dalam meredam duet striker Perseru, Osas Saha dan Amadou Gakou, meski dua gol harus bersarang di gawang Maung Bandung pada pertandingan yang berakhir dengan skor 6-2 untuk Persib.
Namun patut dicermati dua gol Perseru terjadi dari situasi bola-bola mati. Gol pertama bisa dikatakan menunjukkan kelemahan dari duet stopper dadakan ini hanya ada di postur mereka yang kesulitan jika terlibat duel-duel udara. Sementara gol kedua dari Osas Saha tercipta melalui tendangan bebas.
Dengan kata lain, jika dasar penilaiannya adalah situasi open play atau saat permainan terbuka dan berjalan. Pantas jika Djanur memuji kinerja Tony-Hariono sebagai bek tengah meski pada menit ke-74 duet dadakan ini harus 'berpisah' karena Djanur memasukan Diogo Ferreira menggantikan Dias Angga Putra yang terlihat mengalami masalah.
"Kinerja kedua pemain yang baru pertama kalinya main di stoper juga bisa cukup dikatakan berhasil dan secara keseluruhan penampilan, saya sebagai pelatih cukup puas," jelas Djanur, dilansir Simamaung.com.
Djanur menilai, performa Hariono dan Tony pantas diacungi jempol karena dua gol Perseru terjadi dari skema set piece. Hanya satu penilaian minor dari aksi Hariono adalah ketika dirinya melanggar penyerang Perseru di dekat kotak penalti.
Osas Saha yang maju menjadi eksekutor pun menjalankan tugasnya dengan baik den membuat skor sempat menipis 3-2. Beruntung Maung Bandung bisa mencetak gol tambahan hingga menutup partai dengann skor 6-2.
"Hampir boleh dikatakan mereka kerja dengan baik, cuma Hariono dia sekali bikin pelanggaran yang menjadi gol. Tapi tackling dan antisipasinya saya pikir cukup baik," ujarnya.(*)
Sumber: Simamaung.com